Penerjemah Bahasa

Bagi pengelola jasa penerjemah yang harus paham bagaimana bahasa Jerman, kebudayaan, kompetensi dan pengetahuan antar budaya yang timbul dari pengalaman budaya, merupakan fenomena yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan kelihatannya. Semakin penerjemah menyadari kompleksitas ini, termasuk perbedaan kemampuan antara kebudayaan dan gender, maka ia akan menjadi penerjemah yang lebih baik.

Pengetahuan kebudayaan

Barangkali tak ada salahnya bila dikatakan belum pernah ada suatu kurun waktu tatkala komunitas penerjemah tidak menyadari adanya perbedaan kebudayaan dan signifikansinya terhadap penerjemahan. Para teoritikus penerjemahan telah mengetahui adanya masalah yang menyertai pengetahuan kebudayaan dan perbedaan kebudayaan, paling tidak sejak zaman Romawi kuno. Para penerjemah hampir dipastikan telah mengetahui segala sesuatu tentang masalah-masalah itu jauh-jauh hari sebelum para teoritikus membicarakannya. Beberapa pendukung penerjemahan makna-per-makna (sense-for-sense translation) dari zaman Renaisans cenderung menuduh penerjemah harfiah abad pertengahan tidak memahami perbedaan kebudayaan; tetapi sekumpulan penelitian sejarah impresif tentang penerjemahan abad pertengahan (lihat Copeland 1991, Ellis, 1989, 1991, 1996, Ellis dan Evans 1994) secara meyakinkan mulai menunjukkan bahwa masalahnya bukanlah itu.

Penerjemah harfiah abad pertengahan bukannya tidak paham akan perbedaan kebudayaan atau linguistik. Tradisi penafsiran di zaman mereka dan pengguna sasaran penerjemahan menjadi penyebab mereka berketetapan untuk menyatukan perbedaan itu, menyingkirkannya, dan meneruskan penerjemahan seakan-akan perbedaan itu tidak pernah ada.

Contoh Terjemahan

Oleh karena itu, tidak seperti jaringan sosial yang kita pelajari pada buku buku yang tersebar, pengetahuan kebudayaan dan perbedaan kebudayaan menjadi fokus utama pelatihan penerjemah dan teori penerjemahan selama salah satu hal itu masih ada. Biasanya, perhatian utama diarahkan pada realita, kata dan frasa yang amat sangat dan hanya berhubungan dengan satu kebudayaan sehingga hampir tidak mungkin diterjemahkan menjadi istilah-verbal atau bentuk lain-dalam bahasa lain.

Perdebatan panjang berlangsung tatkala harus mem-parafrasa-kan (wabi dalam bahasa Jepang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “the flawed detail that creates an elegant whole”-detil bercacat yang menciptakan keseluruhan yang elegan), ketika harus menggunakan padanan lokal yang paling mendekati (gemütlich dari bahasa Jerman diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “cozy (asyik), comfortable (menyenangkan), homey (nyaman seperti di rumah)”, attaccabottoni dari bahasa Italia ke dalam bahasa Inggris menjadi “bore (bosan)”), menciptakan kata baru dengan menerjemahkan secara harfiah (Gedankenex periment dari bahasa Jerman diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “thought experiment (eksperimen gagasan)”, Weltanschauung menjadi “world view (pandangan dunia),” ostranenie dari bahasa Rusia menjadi “defamiliarization (defamiliarisasi)”), dan menuliskan secara fonetis (épater les bourgeois, savoir faire dari bahasa Prancis, Zeitgeist, Angst dari bahasa Jerman, maya, mantra dari bahasa Sansekerta, schlemiel, tsuris dari bahasa Yiddi, kudos dari bahasa Yunani, sauna dari bahasa Finlandia, alcohol dari bahasa Arab, tao dari bahasa Cina).

Keunikan Membuat Pesona

Kata dan frasa yang dibatasi budaya dan “tidak bisa diterjemahkan” ini senantiasa mempesona para penerjemah dan teoritikus penerjemahan (untuk ikhtisar ka ta-kata tersebut, lihat Rheingold 1988; untuk sejarah pemikiran teoritis awal tentang masalah ini, lihat Rener 1989).

Braniff Airlines mempunyai slogan “Fly in Leather” yang mengesankan bahwa terbang dengan Braniff berarti terbang dalam kemewahan. Terjemahan dalam bahasa Spanyol memberi kesan yang agak berbeda: “Fly Naked.”

Slogan The Coors, “Turn It Loose (Santailah)” diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol menjadi kira-kira “Suffer From Diarrhea.

Baca juga jasa penerjemah bahasa Inggris


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *