Beberapa tahun lalu, saya menerima pesan darurat dari seorang teman yang sedang panik. Dia baru saja mengirimkan proposal bisnis berbahasa Inggris ke mitra di Jakarta, tetapi respons yang diterima justru penuh kebingungan. Ternyata, dokumen tersebut diterjemahkan secara mentah-mentah oleh aplikasi online—kalimatnya kaku, istilah finansial yang salah, dan alur logika yang berantakan. Saat itulah saya tersadar: kesalahan kecil dalam terjemahan bisa merusak kredibilitas, bahkan menggagalkan kerja sama bernilai miliaran rupiah. Sejak hari itu, saya memutuskan untuk membangun layanan penerjemahan khususnya translate Inggris-Indonesia yang tidak hanya tepat secara bahasa, tetapi juga berjiwa.
Bahasa Indonesia adalah ranah yang kaya dengan idiom, sindiran halus, dan lapisan makna. Coba ambil contoh sederhana: kata “seru” dalam bahasa Indonesia. Jika diterjemahkan langsung ke “fun” atau “exciting” dalam bahasa Inggris, kita mungkin kehilangan nuansa “kebersamaan” atau “antusiasme kolektif” yang melekat pada kata tersebut. Di sisi lain, frasa bahasa Inggris seperti “thinking outside the box” tidak akan efektif jika diubah menjadi “berpikir di luar kotak” tanpa penjelasan tambahan. Di tim kami, proses penerjemahan selalu diawali dengan pertanyaan: Siapa yang akan membaca ini, dan apa yang ingin mereka rasakan?
Inilah alasan saya mendirikan layanan penerjemahan profesional. Bukan sekadar mengganti kata, melainkan menciptakan ulang pesan dengan menjaga keaslian sekaligus menyesuaikannya dengan konteks lokal. Kami pernah membantu merek skincare internasional menerjemahkan kampanye mereka ke bahasa Indonesia. Alih-alih menggunakan terjemahan literal seperti “kulit bercahaya”, tim kami memilih istilah “kulit kinclong” yang lebih akrab di telinga masyarakat. Hasilnya? Engagement di media sosial naik 70% hanya dalam sebulan!
Ketika Teknologi Gagal Menangkap “Rasa”
Pernah mencoba menerjemahkan puisi atau lirik lagu menggunakan alat digital? Hasilnya seringkali datar, seperti sayur tanpa garam. Masalahnya, mesin tidak bisa memahami emosi, metafora, atau permainan kata. Ambil contoh kalimat: “She has a heart of gold”. Jika diubah menjadi “Dia memiliki hati dari emas”, makna positifnya hilang dan terdengar aneh. Penerjemah manusia akan menggantinya dengan “Dia baik hati seperti malaikat” atau “Nurani sebersih kristal”, tergantung situasi.
Bidang spesifik seperti hukum atau kedokteran juga membutuhkan keahlian ekstra. Dokumen kontrak yang menggunakan frasa “joint and several liability” tidak bisa sekadar diubah menjadi “tanggung jawab bersama dan beberapa”. Di Indonesia, istilah hukum yang tepat adalah “tanggung jawab renteng”—sebuah frasa hanya oleh penerjemah berpengalaman di bidang legal yang bisa memahami. Begitu pula dengan terjemahan manual alat medis: kesalahan dalam istilah seperti “sterile” (steril) vs “aseptic” (aseptik) bisa menimbulkan misinterpretasi berbahaya.
Nilai Tambah yang Membuat Klien Betah
Satu hal yang selalu saya tekankan kepada klien: layanan penerjemahan murah belum tentu menghemat anggaran. Sebaliknya, terjemahan berkualitas adalah investasi. Sebuah startup di Bali pernah bercerita bagaimana mereka hampir kehilangan kesepakatan dengan investor Jepang karena presentasi bisnis mereka diterjemahkan secara amburadul. Setelah beralih ke jasa profesional, mereka tidak hanya mendapatkan pendanaan, tetapi juga apresiasi atas kemampuan beradaptasi dengan budaya bisnis Asia.
Kami menawarkan paket lengkap yang dirancang untuk berbagai kebutuhan:
- Transkreasi untuk materi iklan, memastikan pesan tetap menggugah meski bahasa berbeda.
- Penerjemahan tersumpah dokumen resmi (kontrak, sertifikat, akta) yang diakui secara hukum.
- Layanan “Tone Matching” di mana tim kami menyesuaikan gaya bahasa dengan karakter brand, apakah formal, santai, atau penuh canda.
- Konsultasi konten multilingual untuk strategi komunikasi yang menyasar audiens spesifik, seperti generasi muda di perkotaan atau masyarakat di daerah.
Bagaimana Memilih Partner Penerjemahan yang Tepat?
Jika Anda sedang mencari jasa translate Inggris-Indonesia, jangan terpaku pada harga. Perhatikan tiga hal krusial:
- Transparansi Proses. Apakah mereka terbuka soal metode kerja, deadline, dan hak revisi?
- Pengalaman di Bidang Terkait. Penerjemah novel belum tentu paham istilah teknik mesin.
- Testimoni Klien. Cek apakah portofolio mereka mencakup proyek serupa dengan kebutuhan Anda.
Di bisnis kami, setiap klien mendapatkan sesi briefing gratis untuk memastikan kami memahami visi dan karakteristik audiens. Misalnya, Translate Inggris-Indonesia unutk konten untuk UMKM makanan tradisional akan menggunakan bahasa yang hangat dan deskriptif, sementara dokumen laporan keuangan perusahaan membutuhkan ketepatan terminologi dan struktur baku.
Setiap proyek terjemahan, bagi saya, seperti membawa seseorang melintasi batas negara tanpa meninggalkan kursi mereka. Dari membantu penulis indie menerbitkan buku hingga mendampingi perusahaan menggaet pasar lokal, setiap kata yang kami olah adalah benih untuk membuka pintu-pintu baru. Jadi, jika Anda punya dokumen, konten, atau ide yang ingin “ditranslate” ke dalam bahasa Indonesia, mari bertukar cerita—karena di balik setiap terjemahan yang baik, selalu ada hati yang memahami bahwa bahasa bukan sekadar huruf, tapi denyut budaya itu sendiri.
*Artikel referensi : https://siap.viva.co.id/entertainment/3025-jits-cara-efektif-penerjemah-digital-lintas-bahasa-klik-di-sini
0 Komentar